Laman

Selasa, 20 Maret 2012

Cara Bijak Menghadapi Putus Cinta

Cara Bijak Menghadapi Putus Cinta


putus cinta Cinta adalah sebuah emosi dari kasih sayang yang kuat dan ketertarikan pribadi. Orang dapat tertawa, sedih, dan menangis karena cinta. Dalam setiap hubungan cinta, selalu ada kemungkinan terjadinya perpisahan. Sebuah hubungan yang awalnya dapat membuat kita merasa bergembira dan berbunga-bunga dapat hancur seketika.  Perpisahan merupakan hal yang paling menakutkan bagi sebagian besar muda-mudi yang sedang menjalin asmara. Putus cinta memang menyakitkan. Banyak di antara mereka yang mengalaminya berjalan lunglai dan tidak bersemangat dalam menghadapi kehidupan. Mereka mengalami trauma dalam percintaan yang mendalam sehingga mereka memilih untuk tidak pernah menikah atau bahkan menjadi penyuka sesama jenis. Saya pernah membaca di sebuah koran harian dalam negeri dimana seorang pemuda tewas terjun dari gedung bertingkat karena sang gadis yang sangat di cintainya memilih menikah dengan pria lain. Pemuda yang malang ini menuliskan surat cinta kepada sang gadis, lalu terjun dari gedung bertingkat  tepat di hari pernikahan gadis idamannya itu. Ia melukai dirinya sendiri hanya karena cintanya bertepuk sebelah tangan. Sebuah tindakan bodoh yang sangat memprihatinkan. Sang pemuda itu melukai dirinya sendiri secara fisik. Ada beberapa orang yang sengaja melukai dirinya secara emosi hanya karena cinta. Mereka merasa stress dan frustrasi sampai akhirnya mengalami gangguan kejiwaan.
Perpisahan dalam sebuah kisah percintaan adalah sesuatu yang wajar. Patah hati adalah sebuah konsekwensi yang harus berani di tanggung oleh pribadi yang sedang jatuh cinta. Kehidupan percintaan ibarat roda yang berputar.

 Ketika roda berada di atas berarti kita sedang merasakan percintaan yang begitu menyenangkan, kita merasa berbunga-bunga dan begitu bergembira. Tetapi ketika roda berada di bawah, kita akan merasakan cinta yang menyakitkan, kita merasa sedih, kecewa, dan menangis serta meratapi apa yang telah terjadi. Kita tidak akan pernah tahu kapan roda itu akan berputar. Ini adalah fakta kehidupan yang harus berani di hadapi oleh setiap orang. Pasangan yang kita bangga-banggakan, yang kita harapkan dapat menjadi pendamping hidup kita kelak ternyata tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan. Semua ini akan terasa seperti mimpi buruk yang tidak ingin kita alami. Tetapi, kita harus percaya karena di setiap penghujung malam, selalu ada pagi yang cerah.

 Di setiap masalah yang kita hadapi pasti selalu ada hikmah yang dapat kita petik.
Memang tidak mudah melupakan orang yang kita cintai. Ini merupakan tindakan yang sangat sulit. Tetapi bagaimanapun juga, kita harus mampu untuk melupakannya. Kita tidak boleh berlarut-larut dalam kesedihan yang mendalam. Tentunya, masih banyak bukan hal yang dapat kita lakukan daripada terus-menerus bersedih? Hidup akan tetap terus berjalan bukan?

Pertama-tama, memang akan terasa sangat menyakitkan. Kita akan merasakan shock dengan keadaan yang seperti ini, lalu berharap bahwa orang yang kita cintai dapat kembali seperti dulu. Kita akan merasa seorang diri, kesepian, dan kehilangan sesuatu yang berharga. Itu merupakan perasaan yang sangat wajar. Setiap orang yang putus cinta pasti pernah mengalaminya. Perasaan itu tentunya tidak berlalu dalam waktu sehari, seminggu ataupun sebulan.

Di saat seperti ini penting bagi kita meluangkan waktu untuk melakukan kegiatan yang berguna. Kita bisa menyibukkan diri dengan hobi ataupun pekerjaan, maupun berkumpul bersama teman-teman. Bila memungkinkan, kita dapat menceritakan apa yang kita alami kepada orang yang kita percayai. Berbagi tentunya merupakan cara yang efektif untuk melupakan kesedian kita.

Kita boleh menangis, berteriak sekencang-kencangnya apabila itu dapat membuat kita merasa lebih nyaman. Tetapi perlu di perhatikan, jangan berlarut-larut dalam kesedihan. Kita pun harus memiliki tekat yang kuat bahwa kita bisa melakukan semua itu. Masih banyak orang-orang yang menyanyangi kita dan tidak semestinya kita menyia-nyiakan kehidupan yang begitu berharga hanya karena cinta yang menyakitkan. Pernah saya mendengar sebuah pepatah yang mengatakan, “waktu dapat menyembuhkan luka.” Hati yang luka sedikit demi sedikit akan terobati, seiring berjalannya waktu, perasaan itu dapat pulih kembali.

Bila perasaan sudah pulih, kita dapat mencoba untuk membuka lembaran baru kembali. Jangan pernah takut untuk kembali memulai sebuah hubungan yang baru karena masa lalu yang pahit. Tetapi, belajarlah dari masa lalu agar kita tidak salah melangkah dalam mengambil sebuah keputusan. Jangan pernah merasa trauma atau takut untuk mencintai seseorang, karena dengan begitu kita telah melewatkan kesempatan kita untuk bahagia. Belajar dari apa yang telah kita alami, dan tetap berusaha untuk mencari yang terbaik.

Tidak ada komentar: