Supaya Hubungan Tetap Harmonis
Dunia ini bisa menjadi surga atau neraka tergantung dari kita yang mengkondisikannya. Jika kita termasuk orang yang berprinsip cinta damai
dan “ahimsa” atau hidup tanpa kekerasan, maka niscaya surga dunia ada
di tangan anda meski tidak harus berlimpah materi. Namun jika anda
selalu mengejar kenikmatan dunia yang bersifat hedonis dan pragmatis,
maka hidup anda akan diiisi dengan keluh-kesah akibat pikiran anda
selalu dijejali dengan nafsu dan keserakahan yang tak ada habisnya.
Ciptakan dunia ini sebagai ajang cinta kasih antar sesama yang dibarengi
dengan kesabaran dan pengertian yang tulus di dalamnya.
Saling mengerti dan
saling memahami adalah kunci utama terjalinnya “two way traffic
communication” , dimana orang saling berkomunikasi dan saling
mendengarkan sehingga tercipta atmosfir dunia yang harmonis dan serasi.
Orang tidak menganggap orang lain sebagai obyek, tapi sebagai “aku” yang
lain yang memiliki hati nurani dan jiwa. Aku tidak akan menghargai
engkau sebatas engkau memberi fungsi dan manfaat bagi diriku. Begitu
juga engkau jangan menganggap aku sebagai benda yang meluluskan diri
engkau sebagai manusia yang penuh dan paripurna. Aku dan engkau
melibatkan diri (engagement) satu sama lain demi terciptanya dunia yang
harmonis dan damai.
Agar supaya hubungan tetap harmonis,
maka aku dan engkau harus bersatu dalam “kita”, agar tak ada distansi
atau jarak yang memisahkan kita. Cinta akan terus mengalir walau
terpisahkan oleh ruang dan waktu. Selain itu “kita” pun harus selalu:
- Menanamkan pengertian bahwa dunia ini adalah milik bersama yang harus dinikmati secara bersama-sama pula.
- Melatih kesabaran dan prinsif “ugahari’ atau kesederhanaan dalam melakoni drama kehidupan yang penuh dengan tragedi dan komedi.
- Mengasah simpati dan empati kita terhadap mereka yang hidupnya kurang beruntung.
- Menjaga kepercayaan
- Menghindarkan pengkhianatan yang akan membunuh cinta diantara kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar